Perihal jodoh itu memang unik, dan kata-kata "jodoh itu tidak kemana" mungkin tidak sepenuhnya benar. Justru jodoh itu harus kemana-mana dahulu sampai pada akhirnya dipertemukan dengan orang yang tepat. Seperti kami, dua insan yang tinggal dikota yang berdekatan namun telah berkelana kesana kemari hingga pada akhirnya diperkenalkan dari sebuah Story Instagram seorang sahabat. Dengan campur tangan sang Pencipta kami didekatkan dan diberi kesempatan untuk lebih mengenal satu sama lain.

Bentangan jarak Indonesia - Amerika bukanlah angka yang sedikit dalam hitungan mil laut. Dalam pelukan zona waktu yang berbeda, konflik perdebatan dan perbedaan pendapat menjadikan kami semakin mengenal satu sama lain. Serta mengajarkan kami, "Semakin tahu kekurangan masing-masing, semakin besar keinginan untuk saling melengkapi." Bukan perkara mudah menahan rindu yang menjadi candu namun tak bisa bertemu. Namun justru membuat kami semakin kuat dan erat. Karena puncak rindu yang paling dahsyat adalah ketika dua insan susah saling berkabar tapi diam-diam saling mendoakan.

Tiada yang lebih indah dari dua raga yang saling menjaga, tidak bertemu namun selalu menunggu, tidak berpapasan namun selalu memantaskan. Menyadari untuk saling melengkapi. Mengikat komitmen dan menjadikan masing-masing sebagai tujuan akhir. Karena sejauh apapun kita pergi tetaplah kita akan selalu kembali ke "Rumah"