يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ! أَصْلِحْ لِي شَأْنِيَ كُلَّهُ، وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Wahai (Dzat) yang Maha Hidup dan Maha Berdiri! Dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Perbaikilah urusanku seluruhnya, dan jangan Engkau serahkan aku kepada diriku walau hanya sekejap mata.
(HR Imam An-Nasai, Imam Al-Hakim).
Semoga Allah membantu berjalannya pernikahan ini, sebelumnya, ketika acara pernikahan itu sendiri dan setelahnya.
Meski belum lama saling mengenal, atas izin Allah kami memutuskan untuk menikah karena mempunyai visi yang sama dan Alhamdulillah hari ini dengan senang hati kami ingin memberi kabar bahagia rencana pernikahan kami.
Putri ketiga dari
Bapak Buhroni (alm) & Ibu Masliah
Putra pertama dari
Bapak Zaenal Arifin & Ibu Nur Aida
Masjid At-Thohir, HVFV+4W3, Jl. Mochamad Thohir, Tapos, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16457, Indonesia
1. Meluruskan niat karena Allah.
2. Datanglah tepat waktu karena acara hanya sampai jam 10.00 WIB.
3. Disarankan untuk datang tidak bersama yang bukan mahram.
4. Dihimbau untuk memakai pakaian yang sopan.
5. Tidak disarankan untuk makan hampers di dalam Masjid.
Semoga Allah merahmati dan memudahkan urusan kita semua.
Semasa hidup, kami tidak pernah berpacaran dan punya prinsip yang sama untuk menikah dengan cara yang Allah ridhoi.
Cerita bermula dari bulan Februari, Deli membaca CV taaruf Arsyad melalui teman dan singkat cerita memutuskan untuk lanjut saling mengenal.
Dalam proses taaruf, Deli banyak menanyakan berbagai hal dan hasilnya banyak value yang sama antara Deli dan Arsyad. Keluarga setuju untuk melanjutkan ke proses yang lebih serius. Akan tetapi di tengah perjalanan, Ayah Deli jatuh sakit dan qadarullah meninggal sebelum acara khitbah berlangsung.
Setelah lama taaruf kami memutuskan untuk khitbah, jaraknya memang terbilang lama karena Arsyad sedang studi di Korea dan perlu mencari waktu yang tepat untuk pulang ke Indonesia. Akhirnya kami khitbah dan itu adalah pertama kali kami bertemu secara langsung. Sebelum acara khitbah berlangsung kami tidak pernah bertemu, mungkin pernah ada dalam satu kegiatan tapi pada saat itu belum saling mengenal. Khitbah hanya dihadiri oleh keluarga besar.
Kami percaya kebaikan harus diawali dengan cara yang baik, kami berharap dari proses yang diridhoi Allah keluarga yang hendak kami bangun dapat menjadi keluarga yang penuh berkah. Meskipun kami sadar proses kami mungkin tidak sepenuhnya sempurna, semoga Allah ridho atas proses yang kami tempuh.
Kami juga percaya, jodoh itu kami usahakan dengan cara yang baik atau dengan cara yang kurang baik kami akan tetap menemukan jodoh masing masing tergantung pilihan kami memilih dengan cara yang mana dan inilah pilihan kami menjemput jodoh dengan cara yang semoga Allah ridhoi. Oleh karenanya, kami tidak pernah khawatir tidak akan menemukan jodoh meskipun tidak pernah punya pasangan. InsyaAllah, Allah akan memberikan jalan kepada orang orang yang berusaha untuk tetap menjaga diri karena Allah.
Menikah bagi kami bukanlah keputusan yang mudah, banyak tanggung jawab baru yang perlu kami jalankan dengan baik. Mungkin menikah memang tidak menjanjikan banyak kemudahan dan penuh kebahagian, akan tetapi kami percaya ada banyak kebaikan dan pahala di dalamnya.
Kami percaya Allah akan menolong hambaNya dan kami berharap semoga Allah terus memberikan pertolongan dan keberkahan untuk keluarga kami kelak karena tanpa pertolonganNya kami pasti tidak akan mampu.
Mohon doanya, beberapa hari lagi kami akan menikah dan mengemban tugas tugas baru itu.
Inilah cerita kami, dua insan yang sebelumnya tidak saling mengenal, Allah izinkan untuk dipertemukan dalam perjanjian yang Agung. Semoga Allah ridhoi kami untuk saling mendukung dalam ketaatan dan bersama sampai surga.
“Andai kamu tahu bagaimana Allah mengatur urusan hidupmu, pasti hati kamu akan meleleh karena cinta kepadaNya”
Ibnul Qoyyim Al Jauziyah
Kami sangat senang jika bapak, ibu, saudara/i hadir dan mendoakan keberkahan untuk pernikahan kami. Semoga dimudahkan Allah dan sampai jumpa.
