The wedding of
Awal perkenalan kami pada tanggal 4 Januari 2023 via whatsapp. Kami dikenalkan oleh kedua ibu kami, yang mana mereka adalah teman lama. Singkat cerita kami saling bertukar pesan dan siapa yang menyangka, sehari setelah kami berkenalan obrolan kami langsung nyambung (berasa orang yang sudah kenal lama) haha. Alhamdulillah:)
Setelah 2 bulan kenal, saling bertukar pesan, telfon, dan video call, akhirnya kami bertemu. Saat Fajar cuti kerja, dia memutuskan untuk mengunjungi Atikah. Jujur cukup terharu, karena perjuangan Fajar yang rela datang jauh-jauh dari pulau seberang dan menghabiskan waktu seharian di perjalanan hanya agar bisa bertemu Atikah secara langsung. So sweet yah haha.
Masih di bulan yang sama, setelah 2-3 hari bertemu, Fajar langsung meminta Atikah untuk serius (menikah). Fajar bilang, dia langsung jatuh cinta dengan Atikah saat pertama kali kami bertemu, haha lucu banget. Atikah sempat bingung, karena walaupun sudah 2 bulan kenal, tapi kami baru beberapa hari bertemu secara langsung. Akhirnya, Atikah meminta sedikit waktu untuk berfikir dan sholat istikharah. Singkat cerita, dengan mengucapkan bismillah dan restu dari kedua orangtua, Atikah menerima lamaran Fajar. Ciee... Alhamdulillah:)
Akhirnya, setelah lamaran pribadi yang dilakukan oleh Fajar sendiri kepada Atikah dan orangtuanya, lamaran keluarga besar pun dilaksanakan. Tepat pada 27 April, seminggu setelah lebaran Idul Fitri, kedua keluarga besar kami melakukan lamaran secara adat. Atikah dan Fajar tidak diizinkan ikut serta, karena memang kata orangtua lamaran ini harus dilakukan tanpa kedua calon pengantin. Di hari itu, kedua keluarga melakukan pertemuan yang hangat, saling berkenalan, meminta restu, menjalankan serangkaian adat, dan menentukan tanggal pernikahan.
Karena keterbatasan waktu dan jarak, Atikah dan Fajar belum sempat untuk melakukan sesi foto pre-wedding (LDR sampai sebelum menikah). Oleh sebab itu, di undangan ini hanya beberapa foto yang dapat kami tampilkan, itu pun diambil dari moment yang pernah kami abadikan di handphone saja. Jadi, mohon maaf jika foto yang ada di undangan ini hanya sedikit dan dirasa kurang indah, yang terpenting kehangatan dan kebersamaannya yaa. Demikianlah cerita perjalanan singkat dari Atikah dan Fajar. Mohon maaf jikalau kurang formal, biar terkesan seru dan hangat saja buat yang baca ini hihi. Mohon doanya untuk kelancaran dan perjalanan kami ke depannya yaa kakek/nenek/tante/om/kakak/adik/sahabat/teman-teman. Loveyou, all.