“Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui.”
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT kami bermaksud mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menghadiri acara pernikahan kami :
Save the date
Keduanya bertemu pertama kali di lorong menuju kelas saat berangkat sekolah. Tidak ada perkenalan, pun tidak ada obrolan. Ternyata ruang kelas mereka sebelahan.
Dua tahun berlalu, mereka ditempatkan di kelas yang sama. Berhasil mengetahui nama masing - masing nyatanya tak banyak merubah hubungan keduanya karena Krisna dan Septi mengobrol sekadarnya. Kirim SMS dan chat medsos 'biru' pun perihal tugas dan teman sekelas. Tidak lebih dan tidak kurang.
Perbedaan SMA maupun Universitas membuat komunikasi mereka terputus. Rupanya butuh waktu enam tahun bagi keduanya untuk kembali menjalin komunikasi. Mereka pun kembali bertegur sapa.
Krisna dan Septi kembali berkomunikasi sejak akhir tahun lalu meski tidak intens, hingga awal tahun ini mereka menjadi lebih dekat. Komunikasi keduanya pun menjadi lebih sering. Hingga pada akhirnya mereka memilih untuk semakin mengenal masing masing
Tahun ini menjadi langkah baru bagi hubungan mereka ketika Krisna meminta ijin kepada orang tua Septi untuk kejenjang lebih serius.
Atas izin Allah SWT, dua orang asing yang berjalan di koridor menuju kelas masing-masing empat belas tahun lalu ditakdirkan untuk saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah.
“Dan segala sesuatu Kami Ciptakan berpasang–pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Az Zariyat: 49)